
Jakarta, kerjawoow.com – Kadin Indonesia bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dari Kementerian PUPR telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk memperkuat peran pelatihan kerja vokasi di bidang konstruksi.
FGD ini diselenggarakan di Menara Kadin Indonesia, Jakarta 7 Maret 2024. Dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan dari Kadin Indonesia yang diwakili oleh WKU Bidang Ketenagakerjaan Vokasi & Sertifikasi dan WKU Bidang PUPR & Infrastruktur, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Kepala Subdirektorat Pengembangan Profesi Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, serta Lembaga – Lembaga Pelatihan Kerja dan Sertifikasi Profesi di Bidang Konstruksi.
Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi Kadin Indonesia, Adi Mahfudz Wuhadji, menekankan pentingnya diskusi ini untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.
Beliau menyatakan bahwa FGD ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memastikan program pelatihan kerja vokasi di bidang konstruksi harus sesuai dengan kebutuhan terkini, berkualitas, dan berdaya saing tinggi. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa “Pentingnya Sertifikasi Profesi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif baik di tingkat nasional maupun global”.
Sertifikasi Profesi juga menjadi sorotan dalam diskusi ini. Pak Adi Mahfudz Wuhadji menambahkan bahwa “Sertifikasi Profesi memberikan jaminan akan standarisasi kompetensi dan perbedaan yang diperlukan bagi tenaga kerja yang terampil dan berkompeten1https://kadin.id/”.

Pak Insannul Kamil, Wakil Ketua Umum Bidang PUPR & Infrastruktur, menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan informasi dalam sektor konstruksi. Beliau menekankan bahwa “Kesiapan SDM dengan keahlian khusus dan teredukasi adalah kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 ”.
Di sisi lain, Ir. Ludy Eqbal Almuhamadi dari LPJK menjelaskan proses pelatihan kerja berbasis kompetensi di bidang konstruksi yang melibatkan lembaga-lembaga terkait.
Kegiatan FGD ini ditutup dengan penandatanganan Pakta Kesepahaman untuk menetapkan langkah-langkah inovatif bersama dalam pembentukan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang fokus pada sektor konstruksi. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi dialog dan merancang langkah-langkah inovatif bersama.
Ketua Panitia Pelaksana, Pak Asep Rinda, menyampaikan harapannya bahwa hasil dari FGD ini dapat menjadi pedoman dalam merancang langkah-langkah inovatif dalam pembentukan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang fokus pada sektor konstruksi. (*)



Sumber Rujukan :
- 1https://kadin.id/










