Bisnis, Kerjawoow.com – Dalam rangka memberikan wawasan terkait dinamika ekonomi global dan peluang bisnis di Indonesia, diskusi panel bertajuk “Bisnis Outlook 2025” digelar di Cafe Romansa, Jakarta Pusat. Acara yang berlangsung dari pukul 18:00 hingga 21:00 WIB ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Viviet S Putri (Head of HNW Capital Market MNC Sekuritas), Raden Ari Priyadi (CFO KB Bukopin Finance), dan Nikky Sirait (praktisi dan pemerhati Insure-tech).
Tantangan Ekonomi Global di Tahun 2025
Viviet S Putri menyoroti beberapa tantangan besar di tahun mendatang, khususnya ketidakpastian geopolitik global. Konflik yang melibatkan Suriah, Rusia, dan Turki disebut masih akan mempengaruhi ekonomi dunia. Selain itu, kebijakan pajak Amerika Serikat hingga 60% terhadap produk impor dari Tiongkok turut memperkeruh suasana ekonomi.
“Saat negara-negara lain menurunkan pajak demi menarik investasi, Indonesia justru mengalami kenaikan pajak. Ini menjadi tantangan besar untuk mendorong masuknya investor asing di tahun 2025,” ujar Viviet.
Dalam kondisi ini, stabilitas ekonomi politik menjadi salah satu kunci utama agar ekonomi Indonesia bisa bertahan dan berkembang.
Peluang Cerah di Sektor Teknologi, Kesehatan, dan EV
Raden Ari Priyadi turut membagikan pandangannya tentang potensi bisnis di sektor teknologi, kesehatan, dan kendaraan listrik (EV). Menariknya, minat perusahaan Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia meningkat pesat. Terlebih, sektor EV menunjukkan perkembangan signifikan, dengan BYD berhasil mengungguli Honda dalam pameran otomotif IMS terakhir.
“Indonesia adalah pasar konsumtif, terutama di kalangan kelas menengah. Tren transaksi online semakin mendominasi dibandingkan pasar tradisional. Ini menjadi peluang besar bagi produk asing untuk masuk ke pasar riil Indonesia,” jelas Raden.
Namun, ia menekankan bahwa penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga stabilitas agar peluang ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Tantangan Inflasi Medis dan Inovasi Asuransi
Di sisi lain, Nikky Sirait membahas tentang meningkatnya inflasi medis di tahun-tahun mendatang. Hal ini dinilai dapat berdampak pada daya beli masyarakat untuk layanan kesehatan. Sebagai solusi, perusahaan asuransi perlu melakukan inovasi untuk menciptakan layanan yang fleksibel dan sesuai kebutuhan pelanggan.
“Kami di Fuse Insure-tech telah menggandeng sejumlah perusahaan asuransi untuk menghadirkan layanan yang bisa di-custom sesuai kebutuhan nasabah. Fleksibilitas menjadi kunci adaptasi di tengah situasi ini,” ungkap Nikky.
Bisnis Outlook 2025
Acara Bisnis Outlook 2025 menegaskan bahwa meski tantangan global semakin kompleks, Indonesia masih memiliki peluang besar, terutama di sektor teknologi, kesehatan, dan agribisnis. Stabilitas ekonomi dan kebijakan yang kompetitif di tingkat internasional menjadi kunci agar peluang ini dapat dimaksimalkan.
Diskusi Bisnis Outlook 2025 ini menjadi pengingat bahwa adaptasi dan inovasi adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pelaku bisnis untuk menghadapi tahun 2025.
Tetap semangat dan tetap konsumtif menjadi semangat bersama menuju ekonomi yang lebih kuat. (*)
